Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

puisi ulfa mahara "Jangan Dulu"

 Oleh: Ulfa Mahara Jangan Dulu jangan dulu pulang... jangan dulu hilang... aku takut sendiri... aku takut hidup tanpamu... aku terbiasa mengeluh... aku terbiasa memanja... pada siapa nanti aku mengadu... pada siapa nanti aku berpangku... aku sudah bilang!!! jangan dulu pergi, ayah... istrimu sakit jiwa setelah kau tiada anakmu sekarang terlalu banyak menampung beban

puisi populer?

  Puisi sepertinya tidak mampu beradaptasi ketika berada di tempat- tempat umum. Daya hidupnya hanya terbatas di habitatnya saja. Penikmat puisi, selain jumlahnya tidak banyak, juga keberadaannya tidak tersebar secara merata dalam masyarakat. Mereka pada umumnya tergabung dalam sebuah wadah khusus - biasanya berupa komunitas - yang sengaja dibentuk sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan puisi. Jadi, dengan demikian bukan puisi yang aktif menghampiri mereka, tapi mereka yang aktif menghampiri puisi. Karena sifatnya yang pasif, eksistensi puisi tidak bisa secara langsung bersentuhan dengan masyarakat awam (umum). Perlu pendekatan yang intens terlebih dahulu untuk bisa mengapresiasi puisi, harus melalui proses yang memakan waktu tidak sedikit. Sedangkan kebanyakan masyarakat awam adalah orang-orang yang memandang sebuah karya seni hanya dari sisi praktisnya saja, tanpa perlu bersusah payah untuk bisa memahaminya. Apalagi dalam masyarakat awam dengan minat baca ...