Puisi sepertinya tidak mampu beradaptasi ketika berada di tempat- tempat umum. Daya hidupnya hanya terbatas di habitatnya saja. Penikmat puisi, selain jumlahnya tidak banyak, juga keberadaannya tidak tersebar secara merata dalam masyarakat. Mereka pada umumnya tergabung dalam sebuah wadah khusus - biasanya berupa komunitas - yang sengaja dibentuk sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan puisi. Jadi, dengan demikian bukan puisi yang aktif menghampiri mereka, tapi mereka yang aktif menghampiri puisi. Karena sifatnya yang pasif, eksistensi puisi tidak bisa secara langsung bersentuhan dengan masyarakat awam (umum). Perlu pendekatan yang intens terlebih dahulu untuk bisa mengapresiasi puisi, harus melalui proses yang memakan waktu tidak sedikit. Sedangkan kebanyakan masyarakat awam adalah orang-orang yang memandang sebuah karya seni hanya dari sisi praktisnya saja, tanpa perlu bersusah payah untuk bisa memahaminya. Apalagi dalam masyarakat awam dengan minat baca ...